Memahami Konsep Ruang di Masa Daring

Pengalaman daring selama ini, memudahkan setiap peserta didik untuk mendapatkan sumber belajar, yang dekat, intens, dan faktual, bahkan dapat disebut sebagai fenomena kontekstual. Sumber belajar yang dimaksudkan itu adalah lingkungan rumah.

Pengalaman daring selama ini, memudahkan setiap peserta didik untuk mendapatkan sumber belajar, yang dekat, intens, dan faktual, bahkan dapat disebut sebagai fenomena kontekstual. Sumber belajar yang dimaksudkan itu adalah lingkungan rumah.

Adalah menarik, saat menyimak anak-anak kita yang duduk di pendidikan dasar, mereka belajar mengenai lingkunganku, baik itu di rumah, di sekolah, atau di keluarga. Tema-tema itu, sudah dikenalkan sejak pendidikan dini. 

Sebagai tenaga pendidik geografi, sudah tentu penulis merasa senang karena tema serupa itu, seiring selaras dengan target pembelajaran geografi. Namun demikian, terselip sebuah pertanyaan, bagaimana kita memanfaatkan model pembelajaran dan tema serupa itu, ke dalam konteks pembelajaran geografi pada jenjang pendidikan menengah, khususnya di jenjang SMA/MA ? Pertanyaan inilah, yang kemudian mengantarkan penulis ini, mencoba menggunakan model pembelajaran local material, dalam konteks memahami konsep ruang dalam pembelajaran Geografi.

Pada mulanya, dirasa ada sedikit kesulitan. Penulis sebut sedikit kesulitan, khurus pada saat kita hendak memulai. Memulai pembelajaran dan memulai sesuatu yang baru dalam situasi hidup yang ada di zona nyaman. Di era pandemi ini, nyaman dengan hal yang biasa saja, dan tidak mesti ribet dan diribetkan dengan hal-hal yang luar kuasa kita, akibat banyaknya pembatasan sosial dan mobilitas. Namun, karena terangsang oleh hal-hal yang ‘menyelimuti’ kepenasaran inilah, yang kemudian, penulis mencoba untuk melakukannya.

Memahami ruang dengan memanfaatkan lingkungan rumah sebagai bahan-ajar lokal dalam pembelajaran geografi.

Selama  masa pandemi, kita berada dalam situasi yang ‘terbatas’ dan dibatasi untuk menekan sebaran pandemi. Pembatasan inilah, yang kemudian membelah ruang kehidupan kita menjadi dua wilayah.

Pertama, ruang-terbuka atau public space. Ruang ini, diapresiasi sebagai ruang interaksi manusia yang terbuka. Pola dan hukum keruangannya, memiliki karakter sendiri dan bisa dibedakan dari jenis ruang lainnya.

Kedua, ruang-keluarga atau domestic space.  Ruang aktivitas di rumah, adalah jenis dari ruang keluarga, yang aturan dan pola kehidupannya dimiliki  oleh keluarga kita sendiri.

Ketiga, ruang-pribadi atau private space.  Kamar tidur merupakan contoh nyata dari ruang pribadi yang dimiliki oleh hampir sejumlah pihak.

Di luar hal itu, ada juga yang membedakan antara ruang-ruang semua itu, dengan dua karakter antara ruang nyata dengan ruang maya, namun kedua hal itu, merupakan pemekaran dari jenis-jenis ruang tersebut.

Hal menariknya, perbedaan ruang-ruang kehidupan ini, amat sangat terasa, disaat kita menjalani proses pembelajaran di masa pandemi.

#Teknologi
SHARE :
Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin

LINK TERKAIT